Dikutip dari Tribun
lampung, di beritakan bahwa akan ada isu penghadangan truk sampah dari Jakarta
menuju bantargebang di bekasi, Para pemulung juga mengalami ke khawatiran
,mereka khawatir bahwa penghasilan mereka selama memulung akan berkurang karena
dihadangnya truk sampah dari Jakarta, Yang padahal sampah dari Jakarta merupakan
sampah yang terbaik, tidak jarang dari pemulung mendapatkan barang-barang
berharga dari sana.
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota
Bekasi, tak hanya menjadi tumpuan warga untuk membuang sampah. Lokasi tersebut
juga seolah menjadi lumbung emas bagi sebagian kalangan.
Sebut saja Sono (44), seorang pemulung yang biasa mengais
rezeki dari Bantargebang. Ia mengaku bisa memperoleh penghasilan hingga Rp
100.000 per hari dengan memulung sampah.
"Ya, sehari, kalau dapat sepuluh karung. Sehari ada-lah
Rp 100.000 penghasilan di tangan, buat menuhin kebutuhan sehari-hari,"
kata Sono yang ditemui di Bantargebang.
Pria asal Cilacap ini mengaku sudah melakoni pekerjaan
pemulung selama lebih kurang enam bulan. Mulanya, Sono diajak kawannya untuk
menjadi pemulung di Jakarta.
Dalam enam bulan menjadi pemulung, Sono mengaku pernah
menemukan barang berharga. Bagaikan kejatuhan durian, Sono pernah menemukan
perhiasan, seperti emas dan perak, hingga ponsel.
Bukan hanya Sono, ia mengatakan bahwa kawannya juga pernah
menemukan barang berharga berupa uang Rp 9 juta. "Dia sumbangin ke anak
yatim. Yang nemunya paling dapat Rp 2 juta, sisanya buat sumbangan," tutur
Sono.
Terkait penghadangan truk sampah DKI Jakarta ke
Bantargebang, Sono mengaku khawatir. Ia khawatir penghasilannya berkurang jika
sampah dari Jakarta tak lagi datang ke Bantargebang.
"Kalau ini tutup karena Jakarta kebanjiran, sudah.
Kalau pembuangannya lancar, yang mungut banyak di sini. Di sini mah yang mungut
ada saja. Jadi, penginnya sampah datang saja, lancar," ucap Sono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar