Jumat, 04 Oktober 2013

HUJAN ASAM, apakah itu?

HUJAN ASAM, Apakah itu?
Mungkin anda pernah mendengar istilah hujan asam/acid rain ? Apakah itu? Mengapa itu bisa terjadi? Apakah hujan asam itu berbahaya bagi kehidupan di bumi?

Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Secara alamiah, hujan asam ”ringan” terjadi karena air hujan bereaksi dengan Karbonmonoksida (CO) yang berada di udara, dan memebentuk asam lemah. Hujan asam jenis ini bermanfaat bagi bumi karena dapat membantu melarutkan mineral-mineral di permukaan bumi, yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Istilah hujan asam yang ”berat” erat kaitannya dengan polusi udara. Seperti kita ketahui bersama bahwa pada polusi udara, beberapa kegiatan industri, kendaraan bermotor, hingga letusan gunung berapi, terdapat berbagai senyawa kimia yang dilepaskan ke udara dan mengotori udara, salah satunya adalah Sulfur atau Belerang. Polutan tersebut terbawa angin ke segenap penjuru bumi.


Proses terjadinya hujan asam

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

HUJAN ASAM, Apakah itu?

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Hujan asam tentu akan mempengaruhi kehidupan di bumi, beberapa di antarnya adalah rusaknya tanaman, tumbuhan karena mendapat curahan zat asam yang berlebihan. Hujan asam karena proses industri telah menjadi masalah yang penting di Republik Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia. Beberapa kasus kerusakan hutan di Amerika serikat, disebabkan oleh pembangkit listrik batu bara yang beroperasi di negara tersebut, yang ikut menyebabkan hujan asam. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.


Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:
 reaksi pembentukan hujan asam
Bukti terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisis es kutub. Terlihat turunnya kadar pH sejak dimulainya Revolusi Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun, organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga jumlah diatom yang ditemukan di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara tahunan bila kita melihat ke masing-masing lapisan tersebut.
Sejak dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area industri kadang-kadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan asam.
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di sini.
Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernapas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar