Jumat, 04 Oktober 2013

10 Negara Temiskin di Dunia

Sebagaimana dirilis oleh majalah bisnis terkemuka di Amerika Serikat, Global Finance bahwa kemiskinan telah menjadi persoalan besar di seluruh dunia, terutama di kawasan Asia Selatan dan Afrika. Kebanyakan dari negara-negara termiskin di dunia ada di benua hitam, Afrika. Sebab, negara-negara yang ada di benua Afrika kerap mengalami bencana, mulai dari kelaparan hingga konflik berkepanjangan, baik yang berupa pemberontakan maupun perang saudara.
Berikut ini adalah daftar 10 negara termiskin di dunia, dimulai dari peringkat pertama diduduki oleh Republik Kongo, dan di posisi sepuluh ditempati oleh Republik Mozambik.
1. Republik Kongo – $300 (GDP Per Kapita)
 
Negara ini dulunya dikenal dengan nama Zaire (sejak tahun 1971 hingga 1997). Negara yang menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa resminya ini kondisinya porak-poranda oleh perang. Perang Kongo kedua pecah pada tahun 1998. Perang yang melibatkan setidaknya tujuh tentara negara asing ini adalah konflik paling mematikan di dunia sejak Perang Dunia II yang telah menewaskan 5.400.000 orang. Di Afrika, perang ini disebut sebagai Perang Dunia Afrika. Pada tahun 2010, diperkirakan setidaknya 45.000 orang di Kongo tewas setiap bulannya.
Republik Kongo juga dikenal sebagai salah satu tempat terakhir di bumi yang memiliki suku kanibal. Memakan manusia adalah cara untuk bertahan hidup dalam kelaparan yang mempengaruhi sekitar 67% dari populasi. Kongo juga diyakini sebagai tempat terburuk di dunia bagi para wanita, karena ia memiliki tingkat pemerkosaan paling tinggi dalam setahun. Warga setempat percaya bahwa “tidur” dengan seorang gadis perawan akan menyembuhkan AIDS.
2. Burundi – $300 (GDP Per Kapita)
 
Perang antarsuku menjadi pemandangan yang selalu dapat dijumpai di sini. Burundi sangat miskin dikarenakan negara tersebut tidak pernah benar-benar punya waktu untuk menghentikan perang sipil yang abadi. Korupsi, akses masyarakat miskin terhadap pendidikan, dan persentase yang tinggi dari HIV dan AIDS adalah semua hal yang dikenal mengenai Burundi.
Sekitar 80% dari penduduknya hidup dalam garis kemiskinan. Menurut Program Pangan Dunia, 57% dari anak di bawah lima tahun menderita kekurangan gizi kronis. 93% dari pendapatan Burundi berasal dari penjualan ekspor kopi. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di 178 negara, penduduk Burundi memiliki kepuasan hidup terendah di dunia dan hampir seluruhnya hidup bergantung pada bantuan asing.
3. Liberia – $500 (GDP Per Kapita)
 
Liberia adalah salah satu dari sedikit negara di Afrika yang belum pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Sebaliknya, Liberia didirikan dan dijajah oleh para budak yang melarikan diri dari Amerika. Budak ini terdiri elite negara dan mereka mendirikan pemerintahan yang mirip dengan Amerika Serikat.
Pada tahun 1980, presiden Liberia digulingkan dan diikuti periode perang sipil. Setelah memakan korban ratusan ribu orang, Liberia berada dalam krisis ekonomi yang mendalam. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 90% dari penduduk hidup di bawah penghasilan $1,25 /hari. Sebagai salah satu dari tiga negara termiskin di dunia, Liberia memiliki tingkat pengangguran yang mencapai angka 85%.
4. Somalia – $600 (GDP Per Kapita)
 
Tidak seperti kebanyakan negara Afrika lainnya, Somalia belum pernah secara resmi dijajah oleh negara manapun. Upaya Kerajaan Inggris untuk membangun koloni di sana berhasil dihalau. Sementara Somalia yang terletak di Afrika Timur itu memiliki hubungan dekat dengan dunia Arab karena menjadi salah satu anggota Liga Arab. Mungkin, karena berlatar belakang Islam, Somalia memiliki salah satu tingkat penderita HIV dan infeksi AIDS terendah. Somalia menjalin persahabatan dengan Uni Soviet untuk membangun militer terbesar di Afrika. Namun sayangnya, hal itu terbukti tidak efektif untuk menahan perang sipil yang pecah pada tahun 1991.
Dalam beberapa tahun terakhir, orang-orang miskin di Somalia telah menemukan cara baru untuk mendapatkan uang. Hal tersebut tak lain dengan cara pembajakan kapal internasional dan mengambil kru dan kargo sebagai sandera. Pembajakan di Somalia telah menjadi begitu umum. Ketika anak-anak muda tumbuh dewasa, mereka ingin menjadi bajak laut karena di situlah uang berada. Perusahaan internasional diwajibkan membayar uang tebusan kepada bajak laut antara 1–20 juta dolar hanya untuk mendapatkan kapal kembali. Bahkan tebusan untuk sebuah kapal tanker yang mengangkut minyak dapat senilai seratus juta dolar.
Beberapa bulan yang lalu, kapal berbendera Indonesia menjadi salah satu korban pembajakan yang dilakukan oleh bajak laut Somalia. Namun, kapal tersebut akhirnya dilepaskan setelah pemerintah bersedia membayar uang tebusan kepada mereka.
5. Guinea-Bissau – $600 (GDP Per Kapita)
 
Sebagai salah satu negara dengan GDP per kapita terendah, lebih dari dua-pertiga penduduk Guinea-Bissau hidup di bawah garis kemiskinan. Perekonomian terutama bergantung pada pertanian, perikanan, kacang mete, dan kacang tanah sebagai ekspor utama. Suatu periode panjang ketidakstabilan politik telah menyebabkan aktivitas ekonomi tertekan, memburuknya kondisi sosial, dan meningkatkan ketidakseimbangan makro-ekonomi.
Setelah beberapa tahun berlalu, tepatnya pada tahun 1997, Guinea-Bissau memasuki sistem moneter CFA Franc. Namun, kemerosotan ekonomi dan ketidakstabilan politik telah menyebabkan instabilitas moneter internal. Perang sipil yang terjadi pada tahun 1998 dan 1999 serta kudeta militer pada bulan September 2003 kembali mengganggu kegiatan ekonomi.
Sejak sekira 2005, para pengedar narkoba yang berbasis di Amerika Latin mulai menggunakan Guinea-Bissau, bersama dengan beberapa negara tetangga Afrika Barat, sebagai titik transshipment untuk pengedaran kokain ke Eropa.
6. Nigeria – $700 (GDP per kapita)
 
Di negara yang beribu kota Niamey ini, lebih dari 80% lanskapnya tertutup oleh luasnya gurun sahara. Sementara di sekitar sungai Niger, savana banyak dijumpai. Lebih dari 5000 tahun yang lalu, lahan tersebut sebenarnya ditutupi dengan padang rumput yang subur. Namun, perubahan telah terjadi di 2000 tahun terakhir.
Luas negara ini dua kali ukuran Prancis. Namun, dari 10.000 km panjang jalan raya yang dimiliki, kurang dari 800 km yang diaspal. Semua jalan beraspal berada di dalam kota. Tidak ada jalan beraspal yang menghubungkan kota satu dengan kota lainnya. Nigeria adalah eksportir uranium terbesar di dunia. Sama seperti negara-negara miskin lainnya, hanya sekitar 1 dari 4 orang yang pernah mengenyam bangku pendidikan. Alutsista negara Nigeria juga sangat minim, di mana negara ini hanya memiliki sekitar 12.000 tentara dan 4 pesawat terbang!
7. Eritrea – $700 (GDP Per Kapita)
 
Lokasi Eritrea memberinya keuntungan mengendalikan rute laut melalui Terusan Suez. Inilah sebabnya mengapa Italia mendirikan koloninya hanya setahun setelah pembukaan kanal pada tahun 1869 dan mengapa pula Inggris menaklukkannya pada tahun 1941. Eritrea ialah negara yang dituduh oleh Amerika Serikat karena diduga memiliki hubungan dengan teroris.
Pada tahun 2009, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, menuduh Eritrea memasok senjata kepada kelompok militan As-Shabab Somalia yang diyakini memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.
Dalam sejarah, diketahui bahwa Fir’aun Mesir banyak mendatangkan gajah dari negara ini sebagai salah satu unit perangnya. Namun, akhir-akhir ini, populasi gajah di sana sudah hampir punah. Selama 1955 hingga 2001, tidak ada gajah yang terlihat. Diyakini bahwa hewan tersebut hampir punah karena menjadi salah satu korban perang yang sedang berlangsung di Eritrea. Sebagai tambahan informasi, di negara ini hanya memiliki 824 sekolah dan dua universitas.
8. Republik Afrika Tengah – $700 (GDP Per Kapita)
 
Di negara yang beribu kota Bangui ini, kesejahteraan penduduk sepenuhnya bergantung pada bantuan luar negeri dan berbagai organisasi nirlaba. Seperti kebanyakan negara-negara miskin lainnya, masalah gizi buruk dan kelaparan menjadi salah satu persoalan yang dihadapi.
Banyaknya pemilik lahan yang menjual hasil panennya ke luar negeri menjadi salah satu faktor mengapa negara ini kekurangan pangan. Di tahun 2006, ketika terjadi pemberontakan hebat di negeri ini, sekitar 5000 orang mati karena kelaparan.
9. Afghanistan – $800 (GDP Per Kapita)
 
Afghanistan adalah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik dan militer terkini, ditambah kemarau panjang yang menjadi sumber kesulitan bangsa sejak 1998. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan ketidakpastian politik yang membelit negara tersebut. Sementara itu, laju inflasi juga menyisakan banyak masalah bagi rakyat di sana.
Lebih dari 70% penduduk Afganistan hidup dari penghasilan yang berkisar kurang dari $2 per harinya. Perekonomian Afghanistan yang porak-poranda oleh perang tetap bergantung pada poppy. Negara ini ialah penghasil opium (karet kering yang disarikan dari sari biji opium) terkemuka di dunia. Sebagai tambahan, opium adalah bahan dasar pembuatan heroin.
10. Mozambik – $900 (GDP Per Kapita)
 
Republik Mozambik adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan yang berbatasan dengan Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Malawi, Zambia, dan Zimbabwe. Mozambik merupakan anggota Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis dan Persemakmuran. Ibu kota sekaligus kota terbesarnya adalah Maputo yang terletak di penghujung bagian selatan.
Menurut data IMF, antara tahun 1994–2006, rata-rata pertumbuhan GDP tahunan negara tersebut sekitar 8%. Walaupun demikian, Mozambik tetap menjadi salah satu negara termiskin dan paling terbelakang di dunia. Kondisi perekonomian negara ini semakin diperparah dengan berbagai macam problematika hidup penduduknya, seperti pecahnya perang saudara hingga gizi buruk yang banyak menimpa anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar